Senin, 17 November 2014

Kopi Arabika Nusantara





Kopi arabika (Coffea arabica) berasal dari hutan pegunungan di Etiopia, Afrika. Di habitat asalnya, tanaman ini tumbuh dibawah hutan tropis yang rimbun. Kopi arabika banyak ditumbuh di dataran dengan ketinggian di atas 500 meter dpl.

Kopi arabika akan tumbuh maksimal bila ditanam diketinggian 1000-2000 meter dpl. Dengan curah hujan berkisar 1200-2000 mm per tahun. Suhu lingkungan paling cocok untuk tanaman ini berkisar 15-24oC. Tanaman ini tidak tahan pada temperatur yang mendekati beku dibawah 4oC.

Untuk berbunga dan menghasilkan buah, tanaman kopi arabika membutuhkan periode kering selama 4-5 bulan dalam setahun. Biasanya pohon arabika akan berbunga diakhir musim hujan. Bila bunga yang baru mekar tertimpa hujan yang deras akan menyebabkan kegagalan berbuah.

Kopi arabika menyukai tanah yang kaya dengan kandungan bahan organik. Material organik tersebut digunakan tanaman untuk sumber nutrisi dan mejaga kelembaban. Tingkat keasaman atau pH tanah yang diinginkan kopi arabika berkisar 5,5-6.


Karakteristik tanaman


Struktur tanaman kopi arabika pendek menyerupai perdu dengan ketinggian 2-3 meter. Batang berdiri tegak dengan bentuk membulat. Pohon kopi arabika memiliki percabangan yang banyak.
Warna daun kopi arabika hijau mengkilap seperti memiliki lapisan lilin. Daun yang telah tua berwarna hijau gelap. Bentuk daun memanjang atau lonjong dengan ujung daun meruncing. Pangkal daun tumpul dan memiliki tangkai yang pendek. Struktur tulang daun menyirip.

Kopi arabika mulai berbunga setelah musim hujan. Bunga tumbuh pada ketiak daun. Bunga kopi arabika berwarna putih dan bisa melakukan penyerbukan sendiri, tidak ada perbedaan bunga jantan dan betina. Dari bentuk kuncup hingga menjadi buah yang siap panen membutuhkan waktu 8-11 bulan.

Bentuk buah kopi arabika bulat seperti telur, dengan warna buah hijau kemudian berubah menjadi merah terang saat matang. Apabila buah telah matang cenderung mudah rontok. Oleh karena itu harus dipanen dengan segera. Buah yang rontok ke tanah akan mengalami penurunan mutu, cenderung bau tanah.

Pohon kopi arabika mempunyai perakaran tunjang yang dalam. Guna akar yang dalam ini untuk menopang pohon agar tidak mudah roboh dan bertahan pada kondisi kekeringan. Pertumbuhan akar ditentukan sejak pohon dipindahkan dari pembibitan. Pohon yang perakarannya tidak tumbuh dengan baik, akan mengganggu produktivitas.


Karakteristik produk akhir

Secara umum kopi arabika dihargai lebih tinggi dibanding jenis lainnya. Dari segi rasa, kopi arabika mempunyai jangkauan rasa yang luas. Setiap varietas kopi arabika yang ditanam ditempat berbeda akan memiliki perbedaan citarasa yang signifikan.
Kopi arabika memiliki aroma yang kuat, sifat kekentalan (body) ringan hingga sedang dan tingkat keasaman tinggi. Selain itu, kandungan kafein kopi arabika lebih rendah dibanding robusta yaitu sekitar 0,8-1,5%.


Perdagangan kopi arabika
 
Lebih dari 65% perdagangan kopi dunia di dominasi oleh jenis arabika. Selain mendominasi pangsa pasar, saat ini kopi arabika dihargai lebih tinggi hampir dua kali lipatnya dibanding robusta. Pusat perdagangan kopi arabika berada di bursa komoditi New York.
Penghasil kopi arabika terbesar ada di negara-negara Amerika Latin. Hampir 90% produksi kopi negara-negara Amerika Latin jenis arabika. Brasil merupakan produsen kopi arabika terbesar dunia. Sedangkan konsumen kopi terbesar dunia adalah negara-negara Uni Eropa, disusul Amerika Serikat dan Jepang.


Jenis Kopi di Nusantara

Indonesia  menjadi salah satu negara penghasil kopi kualitas terbaik di dunia.  Jenis-jenis kopi di Indonesia yang beragam menjadikan Indonesia begitu mudah menembus pasaran luar negeri. Tercatat beragam kopi dari Aceh sampai Merauke dengan kualitas terbaik. Berikut adalah beberapa daftar kopi-kopi terbaik yang ada di Indonesia dan layak untuk Anda coba.


1. Kopi Gayo asal Aceh ­- Kopi ini adalah salah satu jenis kopi andalan Indonesia, memiliki kelas premium. Dengan tempat penanaman didataran tinggi memberi manfaat pada kualitas yang dimiliki oleh kopi jenis ini. Hal tersebut mengingat kopi terbaik dipengaruhi oleh tempat penanaman, semakin tinggi dataran tempat menanam kopi maka semakin baik kualitas kopi tersebut. Pengembangan kopi Gayo sendiri banyak terdapat di tiga kabupaten di Aceh. Ketiga kabupaten tersebut adalah Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues.

2. Kopi Sidikalang - berasal dari Sumatera Utara, tepatnya di kabupaten Dairi. Wilayah ini juga menghasilkan Kopi Mandheling atau Mandailing. Keuntungan lahan penanaman yang terletak disepanjang bukit barisan yang kaya akan minera membuat kopi jenis ini menjadi salah satu kopi dengan kualitas terbaik. Kopi jenis ini tumbuh didaerah tinggi vulkanik dengan kadar viamin tanah tinggi, sehingga memiliki kualitas yang mampu bersaing dengan kopi hasil Negara lain. Kopi jenis ini bahkan mampu bersaing dengan kopi asal Brasil.

3.  Kopi Toraja - Rasa khas kopi Toraja terbentuk oleh perpaduan tanah dengan kopi itu sendiri. Aroma khas dari kopi Toraja menjadikannya kopi dengan komoditi ekspor yang menggiurkan. Kopi ini mampu menghilangkan rasa pahit pada kopi secara cepat. Hal tersebut disebabkan oleh kandungan asam yang rendah serta bobot dari kopi tersebut terhitung rendah.


4. Kopi Kintamani dari Bali - Kopi jenis ini bahkan berhasil menembus coffe shop ternama “starbucks”. Dataran tinggi tempat menjamurnya kopi jenis ini menjadikannya sebagai kopi dengan cita rasa terbaik. Sistem pengairan “subak” turut ambil bagian dalam hal kualitas dari kopi Kintamani itu sendiri.

5. Kopi Flores Bajawa - Kopi ini Flores berjenis kopi Arabika yang berasal dari daerah dataran tinggi di Ngada dengan ibukotanya Bajawa. Kopi Flores Bajawa, diproduksi oleh kelompok tani di kabupaten Ngada. Kopi ini mempunyai rasa yang cukup abadi dibanding kopi lainnya, begitu pula dengan aroma yang cukup bisa bertahan lama. Pahit dan asamnya terasa pas. Kopi Bajawa adalah kopi organik yang ditanam dan diolah di perkebunan rakyat. Menurut beberapa coffee cupper dari Amerika, kopi Bajawa ini bahkan rasanya lebih nikmat dari kopi Sumatra dan kopi Sulawes. Ciri khas secara umum dari kopi ini adalah kekentalan tinggi, keasaman rendah, memiliki citarasa coklat dan vanili dengan karamel alamiah

6. Kopi Wamena dari Papua - merupakan kopi yang tumbuh didaerah tertinggi  yaitu didaerah pegunungan Jayawijaya. Dengan suhu mencapai 15 derajat celcius, membuat kopi tersebut memiliki kualitas terbaik.
Dan beragam lagi varietas Kopi Arabika di Nusantara ini.

Mau bergabung dengan KOALISI ( Komunitas Kopi Arabika Asli Indonesia ) silahkan kunjungi di facebook kami.

sumber
sumber 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar